Mengenal Black Friday Dan Sejarah Kelamnya

Mengenal Black Friday Dan Sejarah Kelamnya

SILVERBOLA – Mengenal Black Friday Dan Sejarah Kelamnya. Black Friday adalah pembahasan yang selalu ramai pada akhir bulan November setiap tahunnya. Di beberapa negara, terutama Amerika Serikat, Black Friday adalah hari penting bagi jutaan warganya.

Banyak orang menantikan memntum ini. Masa periode Black Friday adalah surganya berbelanja. Itu sebabnya, Black Friday juga seringkali disebut sebagai hari belanja sedunia karena kebiasaan ini rupanya menyebar ke berbagai negara.

Saat Black Friday, toko-toko akan memasang iklan dan diskon tinggi kepada pelanggannya. Suatu hari itu, toko bahkan bisa buka seharian hingga tengah malam.

Apa itu Black Friday ?
Black Friday adalah hari yang penuh dengan penawaran belanja khusus dan diskon besar dan dianggap sebagai awal musim belanja liburan.

Sesuai namanya, Black Friday jatuh pada hari Jumat di Akhir November. Nah pada tahun ini, Black Friday adalah ditetapkan pada hari ini, Jumat 26 November 2021.

Karena adanya puncak belanja, itu sebabnya Black Friday adalah jadi patokan kondisi ekonomi negara dan cara paling mudah bagi ekonom mengukurnya.

Para ekonom berasumsi, semakin rendah penjualan di Black Friday adalah lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, jadi pertanda ekonomi sedang melambat.

Sejarah Black Friday
Dilansir dari History, istilah Black Friday adalah sebenarnya bermula dari krisis keuangan parah di Negeri Paman Sam akibat krisis komoditas emas pada 24 September 1869.

Dua pemodal besar Wall Street yang dikenal cukup nakal, Jay Goul dan Jim Fisk, melakukan kongkalikong membeli sebanyak mungkin emas.

Merek berkonspirasi agar harga komoditas yang dijual di pasar modal terdorong naik dan baru akan menjualnya saat harganya sudah terlampau tinggi. Namun konspirasi ini akhirnya terbongkar, membuat harga emas rontok dan kemudian diikuti dengan anjloknya harga saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *